SNPMB 2023: Implementasi Kebijakan Baru dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi

Foto: YouTube SNPMB BPPP

Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) merupakan salah satu sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru di Indonesia yang diadakan secara nasional bersamaan. SNPMB dikenal juga dengan sebutan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pertama kali diberlakukan pada tahun 2013 untuk menggantikan sistem seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Ujian Nasional (PMB-JN). SNPMB dilaksanakan setiap tahun dan diikuti oleh ribuan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 menggelar konferensi pers terkait dengan tahapan penerimaan mahasiswa baru. Konferensi pers digelar pada hari ini Selasa, 10 Januari 2023. Konferensi pers dapat diikuti secara daring melalui kanal YouTube SNPMB BPPP.

Terdapat beberapa hal penting yang disampaikan di konferensi pers SNPMB 2023.

Pilihan Program Studi SNPMB 2023

Program Diploma III (D-3), Sarjana Terapan (D-4), dan Sarjana (S-1) merupakan program studi yang jalur masuknya melalui SNPMB 2023. Pada tahun sebelumnya program D-3 tidak ikut dalam seleksi serentak PTN, pada tahun ini terdapat kebijakan yang berbeda mengenai hal tersebut.

Jalur Seleksi SNPMB 2023

Seperti yang sudah diketahui terdapat tiga jalur seleksi dalam SNPMB 2023, yaitu SNBP, SNBT, dan Jalur Mandiri. SNBP adalah seleksi berdasarkan nilai rapor atau prestasi, sedangkan SNBT berdasarkan nilai tes dengan metode UTBK.

Jadwal SNPMB 2023

Untuk seleksi masuk SNBP 2023 adalah sebagai berikut:

Registrasi akun SNPMB untuk PDSS dan SNBP: 16 Januari - 13 Februari

Pendaftaran SNBP: 14 - 23 Februari 2023

Pengumuman: 28 Maret 2023

Pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah, sedangkan pendaftaran SNBP dan UTBK SNBT dilakukan oleh siswa. PDSS adalah data yang berisi rekam jejak sekolah dan nilai rapor siswa eligible. Sekolah yang berhak mengisi data PDSS adalah sekolah yang menggunakan kurikulum nasional.

Sedangkan untuk seleksi masuk melalui jalur UTBK-SNBT adalah sebagai berikut:

Pendaftaran: 23 Maret - 14 April 2023

Tes Gelombang 1: 8 - 14 Mei 2023

Tes Gelombang 2: 22 - 28 Mei 2023

Pengumuman: 20 Juni 2023


Cara pendaftaran SNPMB dilakukan secara online melalui laman resmi yang disediakan oleh BPPP Kemdikbud. Siswa yang ingin mengikuti SNBT harus mendaftar terlebih dahulu dan membayar biaya pendaftaran yang ditentukan oleh universitas atau perguruan tinggi yang bersangkutan. Calon mahasiswa harus mengisi data pribadi, data pendidikan, serta memilih program studi yang diinginkan pada perguruan tinggi negeri yang menjadi pilihannya. Setelah mendaftar, calon mahasiswa akan diberikan nomor peserta dan kartu peserta yang harus dicetak sebagai bukti keikutsertaannya dalam seleksi.

Metode tes SNBT berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang terdiri dari dua komponen besar, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi. Tes Potensi Skolastik (TPS) terdiri dari tes Kemampuan Penalaran umum, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, dan Pengetahuan Kuantitif, sedangkan Tes Literasi terdiri dari tes Literasi dalam Bahasa Indonesia, Literasi dalam Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika. Kedua jenis tes tersebut dilakukan pada waktu yang sama dan dalam waktu yang terbatas.

Hasil dari SNBT akan diumumkan secara online melalui laman resmi yang telah ditentukan. Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi akan diberikan tawaran pendaftaran pada perguruan tinggi negeri yang dipilih, dan harus melakukan registrasi ulang secara langsung ke perguruan tinggi tersebut.

SNPMB memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem seleksi PMB-JN. Salah satunya adalah adanya jaminan peluang peluang bagi semua calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri. Sistem seleksi ini juga dapat menghasilkan calon mahasiswa yang lebih berkualitas, karena dilakukan dengan cara tes berbasis komputer yang objektif dan akurat dalam mengukur kemampuan akademik.

Namun, SNPMB juga menuai kontroversi, terutama terkait keadilan dan keberlanjutan sistem seleksi. Beberapa kritik menilai bahwa SNPMB masih memperlihatkan ketimpangan sosial, karena siswa dari keluarga yang rendah mengalami kesulitan untuk mempersiapkan diri menghadapi tes seleksi yang sangat kompetitif dan membutuhkan biaya yang tinggi. Selain itu, sistem SNPMB juga dinilai belum mampu menjamin kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, karena terlalu fokus pada seleksi tes dan kurang memperhatikan faktor lain seperti minat dan bakat siswa.

Dalam mengatasi masalah ini, beberapa universitas dan perguruan tinggi telah mengadopsi sistem seleksi alternatif yang lebih beragam, seperti tes minat dan bakat, prestasi non-akademik, dan pengakuan atas kualitas pendidikan yang diperoleh siswa dari sekolah asalnya. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keadilan dan kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi di Indonesia.

Meskipun demikian, SNPMB masih menjadi salah satu jalur seleksi yang diminati oleh calon mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses seleksi SNPMB untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar sistem seleksi tersebut dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyeleksi calon mahasiswa yang berkualitas.


Teknik Reportase Konferensi Pers

Komentar